Jumat, 27 November 2009

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnyayang terjerat hutang dengan rentenir.
Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI.

Koperasi adalah institusi (lembaga) yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal “Revolusi Industri” di Eropa pada akhir abad 18 dan selama abad 19, sering disebut sebagai Koperasi Historis atau Koperasi Pra-Industri. Koperasi Modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal Revolusi Industri.


Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771–1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.


Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.




7. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
keanggotaan bersifat sukarela memiliki arti setiap orang yang ingin menjadi anggota koperasi tidak ada paksaan dari pihak manapun yang berkaitan didalamnya.

2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Pengelolaannya dilakukan tidak dengan cara individu dan diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah dengan melibatkan anggota koperasi untuk pengambilan keputusan.


3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa besarnya masing-masing anggota.
SHU (Sisa Hasil Usaha) dibagikan kepada seluruh anggota secara merata tanpa ada kecurangan dan todak ada iri hati.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Modalnya terbatas dikarenakan modalnya didapat dari anggota koperasi bukan dari luar dan orang lain.

5. Kemandirian.
Jadi modalnya ityu tidak tergantung kepada pihak manapun dan hanya berpihak pada anggota koperasi.

6. Pendidikan perkoprasian.
Dengan adanya pendidikan pengoprasian diharapkan diharapkan para anggota koperasi dapat memahamo tentang makna dan arti koperasi.

7. Kerjasama antar koperasi.
Sesama koperasi harus ada kerjasama untuk menjaga hubungan yang erat.

Sabtu, 12 September 2009

KOPERASI SEKOLAH

Ø KOPERASI DI SEKOLAH KAMI

Banyaknya koperasi di setiap sekolah sekolah. Tapi saya akan menjelaskan tentang koperasi yang ada di sekolah saya. koperasi di sekolah saya bisa disebut juga sebagai took,karena banyak menjual makanan makanan ringan seperti di toko toko sekolah. Tak hanya itu saja , peralatan belajar pun juga ada di sana, seperti : buku tulis, buku gambar,penggaris, pensil, penghapus, pulpen, tip’x, rautan dan lain lain.

Koperasi di sekolah saya buka pukul 09 : 00 hingga 14:00, di dalam koperasi adanya setruktur organisasi yang mengatur jalannya kegiatan operasi. Dan di dalam kegiatan tersebut adanya ketua, wakil, dan sebagainya. Ke uangan di koperasi kami di hitung secara bersama, mulai dari guru, siswa, dan siswi. Agar tidak terjadi ke salah pahaman dalam ke uangan tersebut.

Di dalam koperasi tidak hannya menjual perlengkapan alat tulis saja. Tapi di koperasi juga menyediakan peralatan atribut upacara seperti : topi, dasi, dan lain lain. Harga di koperasi kami juga berfareasi, mulai dari 500 sampai dengan 15.000. pendapatan di koperasi kami dalam 1 bulan bias mencapai 100.000 sampai 400.000.koperasi di sekolah kami di jaga oleh 2 siswa, 2 siswi dan diawasi oleh 1 orang guru, untuk berjalannya kegiatan koperasi. Setiap 2 minggu sekali terjadinya pertukaran untuk mengaasidan menjaga koperasi.